Powered By Blogger

Sunday, January 16, 2011

Ini Itu

Hari ini yang gue lakuin adalah kembali serius belajar bahasa Mandarin disamping patung tanah liat yang belum bisa dicat, jadilah gue memilih tuk belajar.
Astaga, kalau boleh menyesal, gue akan bilang, ya gue menyesal. Kenapa juga dulu gue nggak ambil kuliah sastra Cina, mungkin keinginan gue buat tinggal+belajar+bekerja di luar negeri bisa tercapai, setidaknya selangkah lebih dekat, dan mungkin negara itu adalah Cina.
Walaupun begitu, gue akan berusaha menyemangati diri lagi karena gue yakin satu saat keinginan gue terwujud dan mungkin akan lebih dari yang pernah gue bayangkan.
Maka dari itulah gue belajar lagi bahasa Mandarin, dengan mengulang apa yang pernah dipelajari di Binus Center, Jati Makmur. Ya di tengah kesenggangan gue berhubung belum dapat kerjaan juga, maka inilah saatnya. SEMANGAT.
Selain itu gue juga lagi gemar mempelajari Adobe Photoshop 7.0 karena keinginan gue yang lain adalah mampu dalam membuat desain ataupun animasi. Ya gue ada keinginan untuk meneruskan S1 di bidang sastra dan informatika, kalau bisa sih lebih dari itu.
Walaupun keadaan saat ini sulit, tapi gue yakin semuanya akan indah pada waktunya. Amin.
Love Live ^_^v.

Friday, January 14, 2011

Jika Saya Presiden

Saya bukan orang yang nasionalis, saya tidak suka politik. Saya hanya pemimpi.
Mimpi ini terinspirasi dari acara-acara tv yang saya tonton. Mimpi saya jika saya jadi presiden adalah:
1. Membuat asrama untuk para pembantu rumah tangga yang bekerja di luar negeri atau yang dikenal dengan sebutan TKW. Padahal TKW itu tenaga kerja wanita, tetapi konotasinya kenapa jadi pembantu yah. Oke, ini yang akan saya lakukan. Berhubung, melihat kemampuan negara yang belum memadai untuk memberi mereka pekerjaan di negara sendiri, maka satu hal yang bisa saya lakukan sebagai presiden. Saya akan membuat asrama di beberapa lokasi di setiap negara yang menggunakan jasa tenaga kerja Indonesia. Saya akan merubah peraturan di mana para TKW tidak boleh tinggal bersama majikan, jam 5 sore adalah waktu pulangnya mereka. Jadi mudah-mudahan mereka dapat lebih dilindungi.
Cara lainnya, para calon majikan diwajibkan mengikuti tes psikologis untuk mengukur sisi kemanusiaan mereka, selain itu, minimal satu bulan sekali dikirim petugas untuk mengecek mereka. Kalaupun tidak, minimal satu bulan sekali para pekerja wajib melaporkan dirinya ke suatu badan khusus guna mengawasi keselamatan mereka, sehingga pekerja yang tidak melapor dapat segera didatangi untuk mencari tahu alasan ketidakhadiran mereka. Selain itu, adanya tes kesehatan rutin bagi pekerja, minimal tiga bulan sekali. Itu beberapa cara saya sebagai Presiden untuk melindungi warga negaranya yang sedang berjuang, kalau boleh memilih, saya tidak akan membiarkan mereka menjadi budak di negara orang.
2. Membuat area merokok yang nyaman di setiap jalan yang ramai pengguna jalannya. Sehingga orang-orang yang tidak merokok seperti saya dapat bernafas lebih leluasa. Tidak hanya membuat peraturan, tetapi turut serta memberi solusi, sehingga perokok tidak merasa dirugikan. Justru hal itu akan mendidik rasa disiplin dan tenggang rasa mereka.
3. Menyediakan tong sampah dengan radius per 100 meter, sehingga saya tidak perlu lagi mengantongi atau memegang sampah sepanjang perjalanan hingga sampai ke rumah.
Masih menyangkut sampah. Jika saya Presiden saya akan membuat pabrik pengolahan sampah di setiap propinsi atau setiap kota, sehingga sampah basah bisa diolah menjadi pakan ternak atau pupuk organik yang ramah lingkungan. Mendaur ulang sampah kering. Setidaknya dapat mengurangi jumlah sampah, diharapkan dapat meniadakan sampah karena sampah-sampah telah habis diolah. Dengan begitu dapat membantu ibu pertiwi tersenyum karena tidak lagi menghirup aroma sampah.
4. Mewajibkan setiap rumah memiliki listrik dan air bersih. Dengan menggratiskan satu ampere listrik sebesar 75 watt di setiap rumah di wilayah desa terutama. Sehingga para usia sekolah dapat terus belajar di malam hari. Membuat kamar mandi layak di setiap rumah yang memerlukan karena tubuh yang bersih dapat memberikan kesehatan, baik badan maupun jiwa. Penyediaan kamar mandi dibarengi dengan penyediaan air bersih. Gunakan para ilmuwan untuk memikirkan cara penyediaannya. Karena yang saya tahu hanya mengalirkan air dari sumbernya, atau menampung air hujan, atau penggalian air tanah. Mungkin saja para ilmuwan memiliki cara lain, mudah-mudahan air laut yang melimpah pun dapat diketemukan caranya untuk menjadi air tawar yang aman dikonsumsi.
5. Mendirikan satu usaha rumah tangga di setiap kelurahan atau setiap RT kalau bisa. Mungkin menjadi pengrajin atau apalah itu yang penting para ibu rumah tangga dapat memiliki penghasilan sendiri tanpa mengandalkan suami. Terlebih lagi dapat meniadakan jumlah pengangguran di Indonesia.
6. Mengambil alih sektor sumber daya alam yang dimiliki perusahaan-perusahaan asing. Atau menjadi pemilik saham terbesar, setidaknya untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.

Ga Mau Gue

Parah, masih simpan no gue ternyata. Bikin gemeteran aja.
Gini nih akibatnya karena rasa penasaran. Coba waktu itu gue nggak salah sambung plus gue nggak kopi darat, ga ada nih ceritanya gue dibayang-bayangin orang aneh.
Oke, awalnya gue kirim ucapan Idul Fitri ke teman, eh ternyata malah salah sambung. Karena nggak enak hati, ya gue minta maaf. Nah, berlanjutlah SMS gue sama orang itu.
Dia pikir gue cewek yang ngerjain dia, dia bilang banyak yang ngerjain dia. Nah, karena itulah gue coba buktiin ke orang itu kalau gue benaran gak sengaja dan gak ada niat sama sekali buat ngerjain.
Berlanjutlah SMS, dia mulai deskripsiin dirinya, putih, anak gym, tinggi 175 cm, anak clubbing, bertato. Wah, gue interpretasikan kalau dia ganteng, pantas banyak yang ngerjain.
Eyalah tahu-tahunya pas ketemu kebalikannya. Parah gue ditipu.
Pas ketemuan, gue nggak kabur walaupun gue tahu dia ANCUR, kan gue ingin buktiin kalau gue nggak ngerjain dia.
Untungnya kacamata lensa ungunya yang gede jatuh waktu mau ke McD. Untung jalannya dia lelet kaya siput, mana ada anak nge gym klemer-klemer. Jadilah gue tinggal. HAHAHAY. Kesian deh lu. Eh, di angkot ngelihat pengamen yang jauh lebih cakep daripada dia. Jadi ketawa sendiri. MALU GUE TEPATNYA BISA-BISANYA KETIPU. Mungkin karena gue putus asa dengan perasaan gue tuk Ronnie yang tidak bersambut, jadilah gue membayangkan orang itu lebih daripada Ronnie. Eh, tahu-tahunya seujung kuku pun gak bisa menandingi Ronnie.
Ceritalah gue sama adik laki-laki yang usianya beda cuma 1 tahun dengan gue. Yaah, gue malah diomelin. "Jangan sekali-kali ngelakuin itu lagi," gitu omelnya. Iya, gue nurut, gak akan lagi deh. "Dia bakal SMS lu lagi setelah lihat lu," peringatnya lagi. Selama ini dia nggak pernah memuji gue, apa iya yah. Nah, gue jadi ngarepin orang itu SMS gue lagi, untuk buktiin kata-kata adik gue. Bener ternyata tuh orang SMS lagi dari yang pake no lain dan mengaku ketemu gue dimimpi sampai dia pakai no-nya lagi. Untung gue masih simpen no-nya karena gue nggak mau ditipu lagi. Padahal tuh orang udah bilang kalau no gue udah dihapus pas hari gue ninggalin dia, eh ternyata no gue masih disimpan.
Nah, malam ini ternyata dia sms lagi. Dari yang gue pura-pura nggak bisa bahasa Indonesia sampai tuh orang kesal dan marah-marah, akhirnya dia berhenti juga SMS. Tapi ternyata malam ini tuh orang SMS lagi. Jadilah gue pura-pura jadi pria beristri yang kesal dikejar-kejar cewek padahal no HP baru diganti. Awalnya dia masih usaha buat ngorek gue, tapi gue konsisten. Akhirnya dia berhenti. Entah deh, hari-hari berikutnya bagaimana. Mudah-mudahan tuh orang nggak ganggu gue lagi karena gue jadi keingetan lagi kejadian dulu yang gue takut "dikejar-kejar" teman gue sendiri.
KAPOK KAPOK.

Tuesday, January 11, 2011

Payah deh

Berangkat pk. 12.30, naik angkot 19 seperti Sabtu lalu di mana gue tes psikometri. Dalam hati gue berdoa sampai UI jam setengah dua. Ternyata benar, doa gue terkabul, harusnya sih gue sampai lebih cepat. Berhubung gardu Universitas Gunadarma kelewat dan gue sampai Margo City Depok, jadilah gue harus puter balik, naik angkot 19 lagi. Doa gue terkabul dengan pengorbanan Rp. 2.500,- yang terbuang begitu saja. Coba gue nggak doa macam-macam. Sampai lebih cepat dan tidak buang-buang uang.
Setelah menunggu setengah jam bersama dua teman, akhirnya tibalah saat wawancara. Perempuan yang mewawancarai, baik sih, tapi tetap saja tidak menjamin gue untuk lolos. Oke, pulang dan pasrah pada hasilnya. Diterima Alhamdulillah, tidak diterima ya cari lagi. Berjuang.
Teman gue mana nih, sms gue yang mau pulang bareng, lebih tepatnya numpang mobilnya kok tidak ada balasan. Ibunya juga tidak ada di depan. Jangan-jangan sudah pulang. Jadilah gue menggunakan jasa ojek. "Bang ke Gunadarma, yang ada jembatannya itu", begitu pesan gue. Eh, tapi tuh abang ojek budek atau bodoh sih, kok gue dibawa ke rute yang beda. "Bang kok jalannya beda? Saya tadi bayar ojek 5 ribu dari Gunadarma." "Gunadarma sih di sana," kata tukang ojek sambil menunjuk arah berlawanan. Lah, nih abang gimana, tidak nyambung ternyata. Bener-Bener deh, 'JAKA SEMBUNG NAIK OJEK', ga nyambung jek. Akhirnya naik angkot 112 deh, lewat Cijantung. Payah, gue salah apa ya hari ini. Apa gue disumpahin orang yang tadi gue suruh turun dari angkot yang lagi menunggu penumpang gara-gara asap rokoknya mengganggu. Ah, tapi sepertinya bukan karena itu. Mungkin gara-gara gue membatin nyokap yang sudah cerewet tadi siang, habis ditanya terus kapan berangkat, kan bosen ngedengar terus-terusan. Tapi emang sih, gue tetap salah, kan maksud nyokap baik.
Untung sih, ternyata lewat jalur yang ini pun tetap sama, hanya butuh satu jam. Hitung-hitung tahu jalur baru.

Friday, January 7, 2011

Recruitment BI

Today, around 4 p.m. I get a recruitment test for Bank of Indonesia (BI).
I've dreamed to work in the central bank in Indonesia when I pass the building with transjakarta.
It will be great if me can be one of the important staff there, maybe as a secretary or more than that. Getting work in BI is very cool.
Actually now, I'm in middle of nowhere, one side I want to be a secretary in big company to show to all my friends that I am good, also to make my parents proud of me because they want me to work in good company, so my life will be ensured.
But, in another side, my desire to work in film production is too strong, so I'm confused.
Eventhough my faith to get a secretary job is difficult, but at least I'm confidence becoming a good secretary because I have studied in secretarial major. Then, in film, I don't have any idea about it. What should do? What can I do? Zero, None. But, one thing that I know is I love film or drama production, I want to get involved in it. I just need an opportunity to work and learn in a production house or in film production. I believe I can be good in it. Perhaps the best. Because I'm interesting about whole thing in film. The scenario, the director, The sound systems, The picture, The wardrobe, The make up, The music, The lightning, The acting, The animation. The whole thing.
So that, if I pass the recruitment test in Bank Indonesia, I will keep my dream for film, and one day after I can satisfy my parents I will reach my dream of film.

Thursday, January 6, 2011

Being a writer

After seeing a tv show about writers, one of them is JK Rowling, Harry Potter's author. I love her imagination. I am a writer also. Beginner.
Deep in my heart, I state to myself I can be a good writer also.
Now, I start to write a story, drama, romance novel. But, I'm getting stuck, can't get idea to continue my writing. I upset with myself if I get in this situation. Coz I have written several stories but always get in this case. Confuse to continue. You know what, despite continue my stories I always get new idea. Eventually, I write 3 pages now of my new story.
I know there is no coincidence, perhaps all my stories can go to the last page. At least one of them can be a best seller. Let's see.

Tuesday, January 4, 2011

Diriku Aneh


Sepertinya gue dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena gue menyadari sesuatu. 'Ada sesuatu yang aneh dengan diriku', itu tema hari ini.
Berawal dari kejadian kemarin sore di mana gue harus mengasuh keponakan yang ditinggal kakak gue dan suaminya berburu mie ayam. Mamah memberi komando pada gue untuk mengajak keponakan yang berumur 1 tahun 1 bulan itu jalan-jalan, berhubung itu anak sedang senang-senangnya jalan kaki.
Oke, atas perintah mamah dan juga gue nggak ada hal yang bisa dikerjakan jadilah gue mengiyakan. Selanjutnya gue bawa keponakan gue yang super lucu itu main di rumah tetangga, yang tidak lain teman gue yang sudah mempunyai anak. Nah kebetulan rumah teman gue itu dekat dengan rumah kontrakan senior gue yang hampir dua tahun ini gue taksir. Di sinilah letak permasalahannya, kalau saja gue tahu dia sudah berhenti kerja dan tidak mengantor, kalau saja gue tahu dia ada di rumahnya, kalau saja gue tahu dia akan lewat, kalau saja gue tahu kita akan bertemu. Pasti, pastilah gue akan lebih siap, bersiap-siap maksud gue, dengan berdandan lebih rapi dari apa yang sudah terjadi kemarin. Rambut kusut, belum mandi, celana pendek batik, kaos, plus sendal jepit yang gak mungkin bisa membuat senior itu jatuh cinta, apalagi dalam keadaan nongkrong di depan pagar kontrakannya, sambil berkumpul dengan ibu-ibu dan balita yang lain. Astaga, harusnya gue nggak mengikuti teman gue yang lagi mengasuh anaknya itu. Kenapa juga dia harus memilih lokasi bermainnya di kontrakan. Hiks.
Bukan, bukan itu saja yang gue sesali. Hal lain yang gue sesali adalah kenapa juga gue harus menyembunyikan wajah gue di belakang kepala keponakan gue. Memang sih kepala keponakan gue itu besar, tetapi kepala gue kan jauh lebih besar, pastilah persembunyian gue gagal. Pastilah dia melihat gue, mengenali wajah gue. Aaarrgh, kenapa dia harus lewat saat itu, ke mana dia saat gue berdandan cantik, kenapa saat itu kita tidak pernah bertemu, kenapa saat gue dekil dia malah lewat. Aaarrggh.
Nasi sudah menjadi bubur, keinginan gue bertemu dia terpenuhi, tapi kenapa keadaannya tidak menguntungkan seperti itu. Dan sialnya teman gue dapat tertawa puas melihat kekonyolan gue yang bersembunyi, apalagi di belakang kepala bayi.
Payah, payah =<, kenapa gue harus selalalu grogi kalau bertemu cowok yang gue suka. Dasar aneh.

Monday, January 3, 2011

Interview

I attended an interview yesterday. This is my second time to visit the company.
After waiting more than an hour, eventually I got the time. Firstly, I should translate a letter, then i got the interview, meeting the owner. He asked me why I resigned, then my answer is 'uncomfortable with outsourcing status', I always give this reason if the interviewer ask me why.
Then, for several time I hear again this statement, "It is okay to be outsourcing status". What did you say? Okay? No...no...no...no. That is my answers. All of the people whose agree with outsourcing systems is the people who is never in outsourcing status. They states it's no different between employee directly under the company with employee under outsourcing company. Hey, listen please, example, we work in A company, but our status is B's employee, because the A company want us to work under B status and B status is outsourcing. Why? Why it should be like this?
Okay, I've heard outsourcing is helping the company's management in human resources. I've heard also to avoid the company with taxes, so outsourcing whose to pay the taxes, it makes it easier.
But the other side there is different in employee side. They don't get the guarantee when they can free from outsourcing status. There is a friend of my friend whose work almost six year as an outsourcing status, but there is no signal for he/she status become free from outsourcing status.
Maybe there is several good outsourcing company out there, but I've never seen it.