Thursday, December 30, 2010
Want to work in entertainment world
Badly want to work and live in entertainment world. Please give me help...pleeeeease
Saturday, December 18, 2010
Ada Apa Dengan Hari Ini?
Kancut banget hari ini, eh bukan kancut deng, lebih tepatnya kaos sama celana. Ada apa juga hari ini, dari mulai di 'semprot' mama, mata kepedesan odol, hati yang lagi patah. Gila, bad day nih.
Gini nih ceritanya, semalem gue bete sama kakak yang mindah-mindahin channel tv, udah tahu gue lagi nunggu Jack Hanafi di IMB 2, eit daah, dia malah ganti-ganti dan terus malah pantengin nonton Wali Band di ANTV. Sebenernya gue juga hampir ga sadar kalau acara IMB 2 itu masih tayang. Nah, pas gue bosen nonton Wali baru deh gue bilang, "Ka, liat yang lain dong." Jejeeeng, dan terlihatlah spanduk bertuliskan Jack Hanafi di layar tv. Parah, sudah selesai tampil. Yang gue tunggu-tunggu ternyata sudah selesai, gue ketinggalan.
Aaargh, selagi bete, gue mencoba menenangkan pikiran dengan meneruskan mengecat boneka tanah liat. Selesai juga akhirnya boneka kaisar Korea, ok, sekarang coba disandingkan dengan ratunya. Jejeeeng, loh kok kaisarnya kekecilan, perasaan waktu buat gue bandingin sama yang ratu, loh loh kok jadi gini, Aaaaargh.
Mending gue tidur aja, akhirnya gue memutuskan menenangkan diri dengan tidur. Nah, cek handphone dulu, pas gue lihat layarnya, tampillah website Plurk, fotonya gue kenal. Lah, ini kan cowok yang gue suka. Oh iya yah, tadi kan gue mau buka facebooknya itu cowo, berhubung gue cari lewat google, jadinya gue salah ngunduh, harusnya yang atas, bukan yang bawah. Ah tapi ga apa-apa juga sih, selama gue bisa lihat foto tuh cowok. Ok, akhirnya gue lihat-lihat Plurk. Terakhir dia update di Plurk tanggal 16 Desember. Makin ke bawah gue lihat. Status: in relationship. Tidaaaaaak, apa-apaan nih. Sial, kenapa juga gue lihat ini pas gue mau tidur. Bete banget rasanya.
Bangun juga akhirnya pagi ini, jam 9. Gue lihat handphone, google search menampilkan satu nama yang tertuduh sebagai pacarnya cowok itu. Gue buka fb nya, oh ini nih ceweknya, pakai kacamata, blazer putih seperti yang dipakai dokter. Aaah, gue bisa jadi lebih baik buat cowok itu. Heee gue coba menyenangkan diri sendiri. Ok, mungkin cowok itu bisa bahagia dengan itu cewek. Baik lupakan dan buang perasaan. Parah, susah, hampir 2 tahun gue suka mantan senior gue waktu SMP itu berhubung sekarang dia jadi tetangga gue. Tapi apa, gue kurang beruntung, walaupun tetangga, tapi kita gak pernah ketemu, apa lagi ngobrol dan membuat dia jatuh cinta sama gue. MUSTAHIL. Lupain Lupain dia batin gue. Nah terasalah hari ini kurang enak.
Makan telor sisa kakak bikin kue, putih telornya sisa lumayan banyak, kira-kira dari 3 telor, gue tambah 1 telor utuh biar gurih maksudnya. Gila, jadinya satu piring, berhubung orang rumah gak ada yang mau jadilah gue menghabiskan telor itu sendiri dengan nasi, kecap, dan saos. Eneg juga ternyata.
Lanjut hal yang tidak menyenangkan, mamah ngomel-ngomel soal jemurannya yang terbang. Gue lagi yang disalahin berhubung tadi gue yang disuruh benerin celana yang lagi dijemur yang sudah mau jatuh. "TADI KAN MAMAH JEPIT, KAMU KEMANAIN JEPITANNYA," teriak mamah. Loh kok gue yang kena, gue sama sekali gak utak-atik tuh jemuran, gue cuma benerin posisi celana doank. Dosa apa gue jadi 'disemprot' mamah. Eh tuh celana dan kaos lengkap dengan gantungan baju nyangkut di genteng tetangga, untung aja kakak gue yang badannya kecil bisa nyelip dan meniti di atas pembatas rumah dan berhasil ambil tuh jemuran. Akhirnya, gue yang kesel pilih mandi aja tuk menenangkan diri. Eh, mata malah kemuncratan odol. Perih perih rasanya. Lengkap sudah keanehan dan kekesalan hari ini.
Gue mending tidur aja, mudah-mudahan semuanya ini jadi pertanda baik buat gue ke depannya. Aamin. Selamat tidur siang.
Gini nih ceritanya, semalem gue bete sama kakak yang mindah-mindahin channel tv, udah tahu gue lagi nunggu Jack Hanafi di IMB 2, eit daah, dia malah ganti-ganti dan terus malah pantengin nonton Wali Band di ANTV. Sebenernya gue juga hampir ga sadar kalau acara IMB 2 itu masih tayang. Nah, pas gue bosen nonton Wali baru deh gue bilang, "Ka, liat yang lain dong." Jejeeeng, dan terlihatlah spanduk bertuliskan Jack Hanafi di layar tv. Parah, sudah selesai tampil. Yang gue tunggu-tunggu ternyata sudah selesai, gue ketinggalan.
Aaargh, selagi bete, gue mencoba menenangkan pikiran dengan meneruskan mengecat boneka tanah liat. Selesai juga akhirnya boneka kaisar Korea, ok, sekarang coba disandingkan dengan ratunya. Jejeeeng, loh kok kaisarnya kekecilan, perasaan waktu buat gue bandingin sama yang ratu, loh loh kok jadi gini, Aaaaargh.
Mending gue tidur aja, akhirnya gue memutuskan menenangkan diri dengan tidur. Nah, cek handphone dulu, pas gue lihat layarnya, tampillah website Plurk, fotonya gue kenal. Lah, ini kan cowok yang gue suka. Oh iya yah, tadi kan gue mau buka facebooknya itu cowo, berhubung gue cari lewat google, jadinya gue salah ngunduh, harusnya yang atas, bukan yang bawah. Ah tapi ga apa-apa juga sih, selama gue bisa lihat foto tuh cowok. Ok, akhirnya gue lihat-lihat Plurk. Terakhir dia update di Plurk tanggal 16 Desember. Makin ke bawah gue lihat. Status: in relationship. Tidaaaaaak, apa-apaan nih. Sial, kenapa juga gue lihat ini pas gue mau tidur. Bete banget rasanya.
Bangun juga akhirnya pagi ini, jam 9. Gue lihat handphone, google search menampilkan satu nama yang tertuduh sebagai pacarnya cowok itu. Gue buka fb nya, oh ini nih ceweknya, pakai kacamata, blazer putih seperti yang dipakai dokter. Aaah, gue bisa jadi lebih baik buat cowok itu. Heee gue coba menyenangkan diri sendiri. Ok, mungkin cowok itu bisa bahagia dengan itu cewek. Baik lupakan dan buang perasaan. Parah, susah, hampir 2 tahun gue suka mantan senior gue waktu SMP itu berhubung sekarang dia jadi tetangga gue. Tapi apa, gue kurang beruntung, walaupun tetangga, tapi kita gak pernah ketemu, apa lagi ngobrol dan membuat dia jatuh cinta sama gue. MUSTAHIL. Lupain Lupain dia batin gue. Nah terasalah hari ini kurang enak.
Makan telor sisa kakak bikin kue, putih telornya sisa lumayan banyak, kira-kira dari 3 telor, gue tambah 1 telor utuh biar gurih maksudnya. Gila, jadinya satu piring, berhubung orang rumah gak ada yang mau jadilah gue menghabiskan telor itu sendiri dengan nasi, kecap, dan saos. Eneg juga ternyata.
Lanjut hal yang tidak menyenangkan, mamah ngomel-ngomel soal jemurannya yang terbang. Gue lagi yang disalahin berhubung tadi gue yang disuruh benerin celana yang lagi dijemur yang sudah mau jatuh. "TADI KAN MAMAH JEPIT, KAMU KEMANAIN JEPITANNYA," teriak mamah. Loh kok gue yang kena, gue sama sekali gak utak-atik tuh jemuran, gue cuma benerin posisi celana doank. Dosa apa gue jadi 'disemprot' mamah. Eh tuh celana dan kaos lengkap dengan gantungan baju nyangkut di genteng tetangga, untung aja kakak gue yang badannya kecil bisa nyelip dan meniti di atas pembatas rumah dan berhasil ambil tuh jemuran. Akhirnya, gue yang kesel pilih mandi aja tuk menenangkan diri. Eh, mata malah kemuncratan odol. Perih perih rasanya. Lengkap sudah keanehan dan kekesalan hari ini.
Gue mending tidur aja, mudah-mudahan semuanya ini jadi pertanda baik buat gue ke depannya. Aamin. Selamat tidur siang.
Friday, December 17, 2010
Theater
Yesterday, I watched my friend performance in theater with 'Ruang Kehormatan' title from Nonton Theater Club.
I was too excited to see acting in front of my face directly. Unfortunately, I got bad position, result is my neck hurt. But, I enjoy it so much, there is pain, there is smile. Hahaha...that is only my own feeling.
Ok, lets talk about the drama. First, I didn't have a time to read the synopsis, so I should guest and catch by myself what is the core of Ruang Kehormatan.
Ok, first role, there was someone whose being know about everything. Other side, second role, there was someone whose didn't know anything.
After the first person explaining who is the second person, then the story begin. Second person is a father and a husband from whom he never realized before. Third role came, she is a teenage girl with senior high school uniform, coming with angry and yelling. Then I found she is a daughter, but third person also didn't know she has a father before the first person explained it to her.
Next, forth role, from her make up and wardrobe, I guest she is a wive, she came with angry and yelling too. She also didn't know she has a husband and a daughter. Same with the father and daughter role, she finally knew from the first person. Two characters came, a man and a woman, they were running, looked like they afraid of something, afraid being watched by someone. Then, the father stated to the first person that he knew who they are, a sister and a brother-in law. Next, coming three people in the same time, they called triplets, same wardrobe, same postures. They also didn't know have a father, a mother, a sister, aunt, and uncle before the first person explained it. Wow, someone came suddenly, jumping from one place to other place. He looked very nut, insane, but he knew who is he, didn't need the first person to explain. Then came a nurse, he was called by the first person to take out the nut one. The first person afraid the attendent of nut one would ruin everything. Then we know, all of them are crazy, insane.
The climax was they disappeard one by one, except the father. He remain with loneliness and couldn't get out from that room, the white room, a place for him and his fake family.
My conclusion is someone shouldn't live in fake, there isn't good condition at all.
What I caught from all scenes:
-The family members being insane was describe from how they came at first.
-The love in each other family members was showed clearly.
-The nut one attended is the key from entire story.
-The person whose really crazy is the first person, roling as a doctor. He made the fake, he fooled everyone.
Ok, if I can give an advice, in every single scene, it should take a freeze moment from the one who didn't have a dialogue, so as audience we can focus with all clues in every dialogue.
The director needs to consider the audiences view in all position, trying to put himself as audiences, does he can see it the show comfortably or not.
After all, I enjoy to wach theater.
I was too excited to see acting in front of my face directly. Unfortunately, I got bad position, result is my neck hurt. But, I enjoy it so much, there is pain, there is smile. Hahaha...that is only my own feeling.
Ok, lets talk about the drama. First, I didn't have a time to read the synopsis, so I should guest and catch by myself what is the core of Ruang Kehormatan.
Ok, first role, there was someone whose being know about everything. Other side, second role, there was someone whose didn't know anything.
After the first person explaining who is the second person, then the story begin. Second person is a father and a husband from whom he never realized before. Third role came, she is a teenage girl with senior high school uniform, coming with angry and yelling. Then I found she is a daughter, but third person also didn't know she has a father before the first person explained it to her.
Next, forth role, from her make up and wardrobe, I guest she is a wive, she came with angry and yelling too. She also didn't know she has a husband and a daughter. Same with the father and daughter role, she finally knew from the first person. Two characters came, a man and a woman, they were running, looked like they afraid of something, afraid being watched by someone. Then, the father stated to the first person that he knew who they are, a sister and a brother-in law. Next, coming three people in the same time, they called triplets, same wardrobe, same postures. They also didn't know have a father, a mother, a sister, aunt, and uncle before the first person explained it. Wow, someone came suddenly, jumping from one place to other place. He looked very nut, insane, but he knew who is he, didn't need the first person to explain. Then came a nurse, he was called by the first person to take out the nut one. The first person afraid the attendent of nut one would ruin everything. Then we know, all of them are crazy, insane.
The climax was they disappeard one by one, except the father. He remain with loneliness and couldn't get out from that room, the white room, a place for him and his fake family.
My conclusion is someone shouldn't live in fake, there isn't good condition at all.
What I caught from all scenes:
-The family members being insane was describe from how they came at first.
-The love in each other family members was showed clearly.
-The nut one attended is the key from entire story.
-The person whose really crazy is the first person, roling as a doctor. He made the fake, he fooled everyone.
Ok, if I can give an advice, in every single scene, it should take a freeze moment from the one who didn't have a dialogue, so as audience we can focus with all clues in every dialogue.
The director needs to consider the audiences view in all position, trying to put himself as audiences, does he can see it the show comfortably or not.
After all, I enjoy to wach theater.
Thursday, December 16, 2010
Keberuntungan
Ok, perhatian buat Black Inovation, Ripleys Believe or Not, Kick Andy atau acara apa pun yang sejenisnya. Saya mengharapkan diketemukannya alat pengumpul keberuntungan.
Pertanyaan atau ide aneh ini tiba-tiba muncul di otak sehubungan dengan pekerjaan yang tak kunjung didapatkan juga. Jadi kepikiran, kalau ada alat yang bisa mengumpulkan keberuntungan pasti bakalan laku keras di pasaran...hahaha.
Kacau.
Ini nih yang saya pikirin, berhubung pernah dengar mitos tapal kuda itu membawa keberuntungan, saya jadi penasaran, tapal kuda yang dimaksud harus pernah dipake kuda atau belum?
Nah, ada lagi nih, kalau daun semanggi yang punya riwayat sama seperti tapal kuda, itu daun cari di mana? Di Rawa Belong ada yang jual ga? Kalau bener bawa keberuntungan pasti saya tanam di genteng, di dinding, di lantai, di taman, di semua area deh...hihihi kali aja tuh keberuntungan jadi mendarah daging.
Anyway, yang pasti saya penasaran banget sama orang yang mau apa-apa tinggal tunjuk sana, tunjuk sini, lenggak lenggok, tengok kiri, tengok kanan, nunduk, tengadah, mau ngapain aja juga pasti gampang. Jadi teringat salah satu karakter komik saudaranya Donal Bebek, si Untung.
Ada ga yah orang yang punya kelebihan kaya gitu. Ibaratnya apa pun yang disentuhnya jadi emas. Kalau Paris Hilton termasuk orang yang punya keberuntungan itu ga yah? Kalau Suri anaknya Tom Cruise?
Pertanyaan atau ide aneh ini tiba-tiba muncul di otak sehubungan dengan pekerjaan yang tak kunjung didapatkan juga. Jadi kepikiran, kalau ada alat yang bisa mengumpulkan keberuntungan pasti bakalan laku keras di pasaran...hahaha.
Kacau.
Ini nih yang saya pikirin, berhubung pernah dengar mitos tapal kuda itu membawa keberuntungan, saya jadi penasaran, tapal kuda yang dimaksud harus pernah dipake kuda atau belum?
Nah, ada lagi nih, kalau daun semanggi yang punya riwayat sama seperti tapal kuda, itu daun cari di mana? Di Rawa Belong ada yang jual ga? Kalau bener bawa keberuntungan pasti saya tanam di genteng, di dinding, di lantai, di taman, di semua area deh...hihihi kali aja tuh keberuntungan jadi mendarah daging.
Anyway, yang pasti saya penasaran banget sama orang yang mau apa-apa tinggal tunjuk sana, tunjuk sini, lenggak lenggok, tengok kiri, tengok kanan, nunduk, tengadah, mau ngapain aja juga pasti gampang. Jadi teringat salah satu karakter komik saudaranya Donal Bebek, si Untung.
Ada ga yah orang yang punya kelebihan kaya gitu. Ibaratnya apa pun yang disentuhnya jadi emas. Kalau Paris Hilton termasuk orang yang punya keberuntungan itu ga yah? Kalau Suri anaknya Tom Cruise?
Interview
After all this time, I never got serious with all interview that I've attended, now, I am really serious.
Wish me luck please, I bored become someone useless, I want to earn money, I want to increase my deposit, I want to continue my study, I want to do many things that I really want to do.
Maybe have trips in overseas, especially to Korea.
Oh Allah, please, give me a luck, give me the open door.
Please...please...please.
I cross my finger now
Wish me luck please, I bored become someone useless, I want to earn money, I want to increase my deposit, I want to continue my study, I want to do many things that I really want to do.
Maybe have trips in overseas, especially to Korea.
Oh Allah, please, give me a luck, give me the open door.
Please...please...please.
I cross my finger now
Wednesday, December 15, 2010
The beginning of December
For entire of this week I do many things.
First, finishing all korean drama dvd which my sister bought, like Dongyi, Sungkyunkwan Scandal, Baker King, My Girlfriend is Gumiho. Ok, let me give my opinion about those drama.
Tadaaaaaa...
1# Dongyi : I love the scenario, the story, the wardrobe and make up, the acting of all drama's stars, the view, all of the stuff in the drama.
2nd My Girlfriend is Gumiho : I like the story, like the gumiho's wardrobe, like the acting, but I don't like it very much, there is some weaknesses. I can't catch and see the image of Gumiho who is a fox spirit that has known very beautiful and very attractive from men, but Gumiho always look pale, not brightful. I think the weaknesses here are the make up, hair style and the animation, I mean its need little bit of photoshop that will help to show the aura of fox spirit.
3rd SungKyunKwan Scandal: I enjoy first until eighth episodes, but after it, no no, definitely don't like the remain episodes. The story, the acting is so so, not satisfy especially me, myself.
4th Baker King: my mother love, but I don't really. I like the acting, like the bread, enjoy the story, like the ending episode, but I find something not appropriate, like the child and the adult actors of Tak Gu, it's really really not match.
But, after all, Korean drama influence me a lot. It more force me to try acting. Influencing me to visit Korea, learning the language, shopping there, tasting the food, wearing hanbook, I mean the wardrobe like in Dongyi, and many things.
My second activity is continuing to learn Mandarin 汉语. I have learnt it in Binus Center, but unfortunately I stop to learning it, because I can't see the improvement, my environment couldn't support me, cause no one speak mandarin here, I think I should go to Beijing or Taipei to help me so I can improve my capability and also make me habitual speak in Mandarin, but during I wait the opportunity to get closer, I think I should learn by myself.
And the last activity is doing handicraft, terracota. Now, I made six items. A mug, a doraemon dol l, two korean king and queen dolls, a butterfly, and a rose. Next time I will upload the photos.
First, finishing all korean drama dvd which my sister bought, like Dongyi, Sungkyunkwan Scandal, Baker King, My Girlfriend is Gumiho. Ok, let me give my opinion about those drama.
Tadaaaaaa...
1# Dongyi : I love the scenario, the story, the wardrobe and make up, the acting of all drama's stars, the view, all of the stuff in the drama.
2nd My Girlfriend is Gumiho : I like the story, like the gumiho's wardrobe, like the acting, but I don't like it very much, there is some weaknesses. I can't catch and see the image of Gumiho who is a fox spirit that has known very beautiful and very attractive from men, but Gumiho always look pale, not brightful. I think the weaknesses here are the make up, hair style and the animation, I mean its need little bit of photoshop that will help to show the aura of fox spirit.
3rd SungKyunKwan Scandal: I enjoy first until eighth episodes, but after it, no no, definitely don't like the remain episodes. The story, the acting is so so, not satisfy especially me, myself.
4th Baker King: my mother love, but I don't really. I like the acting, like the bread, enjoy the story, like the ending episode, but I find something not appropriate, like the child and the adult actors of Tak Gu, it's really really not match.
But, after all, Korean drama influence me a lot. It more force me to try acting. Influencing me to visit Korea, learning the language, shopping there, tasting the food, wearing hanbook, I mean the wardrobe like in Dongyi, and many things.
My second activity is continuing to learn Mandarin 汉语. I have learnt it in Binus Center, but unfortunately I stop to learning it, because I can't see the improvement, my environment couldn't support me, cause no one speak mandarin here, I think I should go to Beijing or Taipei to help me so I can improve my capability and also make me habitual speak in Mandarin, but during I wait the opportunity to get closer, I think I should learn by myself.
And the last activity is doing handicraft, terracota. Now, I made six items. A mug, a doraemon dol l, two korean king and queen dolls, a butterfly, and a rose. Next time I will upload the photos.
Wednesday, December 8, 2010
Tahi lalat
Ok, mungkin harus gue akui kalau gue cewe aneh. Mengapa gue berkomentar seperti ini, hmmm karena gue terlalu mudah tertarik banyak hal. Satu contoh soal buku.
Contohnya saja, kalau ada buku SD di depan mata, pasti gue baca. Kalau ada buku yang aneh-aneh juga pasti gue baca, contohnya, 'membaca wajah', 'membaca garis tangan', 'mengupas kepribadian', 'belajar gitar dalam 7 hari', sampai 'belajar tarot'. Kalau ada brosur, pasti gue liat-liat juga. Kalau ada kama sutra pasti gue baca juga...heee.
Nah, sekarang yang ada di depan mata gue buku primbon jawi. Ini nih letak permasalahannya.
Di buku itu ada bagian yang membicarakan letak tahi lalat di tubuh. Wkwkwk, secara gue punya tahi lalat, ya gue baca.
Dijidat artinya okelah, di sana juga artinya oke, di situ juga bolehlah, eits kok di kuping ga oke, tapi bener juga sih. Eits ada satu lagi di sudut kiri bibir bawah, untung ada positifnya, tapi ada negatifnya juga.
Ini nih yang membuat otak gue mulai bekerja. Buang itu tahi lalat atau gue pertahankan. Hmmm, langsung deh cari di google.
Gue cari arti tahi lalat, semuanya punya arti yang sama, tapi itu hanya positifnya saja, tidak ada negatifnya. Oke, gue cari cara menghilangkan tahi lalat.
Gila, banyak juga caranya, dari yang modern dengan operasi laser, sampai yang tradisional dengan bawang putih, nanas, bunga kol, minyak kayu putih+getah jeruk nipis, sampai sabun colek+kapur sirih.
Gue ga bermaksud syirik atau semacam itu, tapi guenya aja sih yang terlalu banyak mikir. Soalnya gue penasaran membuktikan primbon itu, bagaimana kalau yang punya arti negatif itu gue hilangkan, kira-kira akan berubah jadi positif atau tidak ada pengaruhnya sama sekali ya. Hahaha, ga ngerugiin orang lain juga sih kalau gue praktekin. Tapi sayang juga kalau aksesoris alami itu hilang. Nanti gue ceritain lagi deh hasilnya, gue hilangkan atau gue pertahankan.
=D
Contohnya saja, kalau ada buku SD di depan mata, pasti gue baca. Kalau ada buku yang aneh-aneh juga pasti gue baca, contohnya, 'membaca wajah', 'membaca garis tangan', 'mengupas kepribadian', 'belajar gitar dalam 7 hari', sampai 'belajar tarot'. Kalau ada brosur, pasti gue liat-liat juga. Kalau ada kama sutra pasti gue baca juga...heee.
Nah, sekarang yang ada di depan mata gue buku primbon jawi. Ini nih letak permasalahannya.
Di buku itu ada bagian yang membicarakan letak tahi lalat di tubuh. Wkwkwk, secara gue punya tahi lalat, ya gue baca.
Dijidat artinya okelah, di sana juga artinya oke, di situ juga bolehlah, eits kok di kuping ga oke, tapi bener juga sih. Eits ada satu lagi di sudut kiri bibir bawah, untung ada positifnya, tapi ada negatifnya juga.
Ini nih yang membuat otak gue mulai bekerja. Buang itu tahi lalat atau gue pertahankan. Hmmm, langsung deh cari di google.
Gue cari arti tahi lalat, semuanya punya arti yang sama, tapi itu hanya positifnya saja, tidak ada negatifnya. Oke, gue cari cara menghilangkan tahi lalat.
Gila, banyak juga caranya, dari yang modern dengan operasi laser, sampai yang tradisional dengan bawang putih, nanas, bunga kol, minyak kayu putih+getah jeruk nipis, sampai sabun colek+kapur sirih.
Gue ga bermaksud syirik atau semacam itu, tapi guenya aja sih yang terlalu banyak mikir. Soalnya gue penasaran membuktikan primbon itu, bagaimana kalau yang punya arti negatif itu gue hilangkan, kira-kira akan berubah jadi positif atau tidak ada pengaruhnya sama sekali ya. Hahaha, ga ngerugiin orang lain juga sih kalau gue praktekin. Tapi sayang juga kalau aksesoris alami itu hilang. Nanti gue ceritain lagi deh hasilnya, gue hilangkan atau gue pertahankan.
=D
Sunday, December 5, 2010
Jack Hanafi
Shocking.
Itu adalah kata yang pas dari gue untuk menggambarkan pendapat gue mengenai Jack Hanafi (JH), peserta IMB 2 di Trans TV.
Dari segi suara, kalau menurut para komentator gak spesial, tapi menurut gue mereka salah. Spesial yang mereka maksud apa dulu. Kalau spesial yang dimaksud seperti Pavarotti, Josh Groban, ataupun penyanyi lainnya dengan karakter suara seperti mereka, yaa gue akui memang JH tidak sespesial mereka. Tapi, justru di sinilah letak spesialnya suara JH, kalau istilah baratnya sih light, enteng, sederhana kalau bahasa kita sih, dan yang paling penting enak didengar. Karena gue akui juga banyak suara yang bagus tapi malah jadi terdengar lebay. Nah, kalau suara JH itu spesial menurut pendapat gue pribadi. SPESIAL. Tidak membosankan, semakin lama didengar semakin enak, menyentuh hati.
Selain itu memang sih ketampanan wajah JH sudah pasti memberi nilai tambah. Wajahnya seperti familiar, tapi gak tahu sih mirip atau mengingatkan pada siapa. Mungkin pangeran dalam mimpi gue...heee.
Bukan cuma itu, tapi matanya JH itu loh, tatapannya menghanyutkan, maksud gue, saat dia bernyanyi seperti tidak melihat penonton, tetapi lebih dari itu, seperti menatap seseorang, hanya ditujukan untuk seseorang. Yaa mau gak mau gue berasa JH bernyanyi buat gue...hahaha =D.
O iya, kelebihan matanya yang lain adalah berair. Retina matanya membuat gue terpaku hanya menatap matanya.
Apalagi yah pendapat gue soal JH. Sepertinya masih akan berlanjut, to be continue.
Eits, hampir saja lupa. Harapan untuk JH. Tetap rendah diri, jangan jadi lebay, menyanyi seperi biasanya JH bernyanyi saja. Kritikan dan saran harus tetap diperhatikan, tetapi jangan sampai merubah JH.
Ok deh Wish U All The Best JH. Pasti masuk IMB 2, kalaupun gak masuk, tapi sudah menarik perhatian masyarakat luas, terutama gue =).
Itu adalah kata yang pas dari gue untuk menggambarkan pendapat gue mengenai Jack Hanafi (JH), peserta IMB 2 di Trans TV.
Dari segi suara, kalau menurut para komentator gak spesial, tapi menurut gue mereka salah. Spesial yang mereka maksud apa dulu. Kalau spesial yang dimaksud seperti Pavarotti, Josh Groban, ataupun penyanyi lainnya dengan karakter suara seperti mereka, yaa gue akui memang JH tidak sespesial mereka. Tapi, justru di sinilah letak spesialnya suara JH, kalau istilah baratnya sih light, enteng, sederhana kalau bahasa kita sih, dan yang paling penting enak didengar. Karena gue akui juga banyak suara yang bagus tapi malah jadi terdengar lebay. Nah, kalau suara JH itu spesial menurut pendapat gue pribadi. SPESIAL. Tidak membosankan, semakin lama didengar semakin enak, menyentuh hati.
Selain itu memang sih ketampanan wajah JH sudah pasti memberi nilai tambah. Wajahnya seperti familiar, tapi gak tahu sih mirip atau mengingatkan pada siapa. Mungkin pangeran dalam mimpi gue...heee.
Bukan cuma itu, tapi matanya JH itu loh, tatapannya menghanyutkan, maksud gue, saat dia bernyanyi seperti tidak melihat penonton, tetapi lebih dari itu, seperti menatap seseorang, hanya ditujukan untuk seseorang. Yaa mau gak mau gue berasa JH bernyanyi buat gue...hahaha =D.
O iya, kelebihan matanya yang lain adalah berair. Retina matanya membuat gue terpaku hanya menatap matanya.
Apalagi yah pendapat gue soal JH. Sepertinya masih akan berlanjut, to be continue.
Eits, hampir saja lupa. Harapan untuk JH. Tetap rendah diri, jangan jadi lebay, menyanyi seperi biasanya JH bernyanyi saja. Kritikan dan saran harus tetap diperhatikan, tetapi jangan sampai merubah JH.
Ok deh Wish U All The Best JH. Pasti masuk IMB 2, kalaupun gak masuk, tapi sudah menarik perhatian masyarakat luas, terutama gue =).
Saturday, December 4, 2010
Kecanduan
Berawal sejak di sekolah menengah pertama, kira-kira th 2001 kecanduan ini bermulai dan sulit sekali gue melepaskan kecanduan ini.
Eits, tapi kecanduan yang gue maksud tidak berbahaya, eh berbahaya ga yah??
Hehehe...kecanduan yang gue maksud ini ya kecanduan drama korea. Pertama kali yang gue tonton itu Autumn in My Heart atau lebih dikenal dengan Endless Love, bintangnya Song Hye Kyo, Song Seung Hun, dan Won Bin. Nah, yang membuat gue kecanduan itu dari para pemainnya yang cakep-cakep dan cantik-cantik, tapi itu bukan alasan yang utama, yang paling utama ya dari segi cerita. Ceritanya bagus-bagus, plotnya jelas, yang paling penting tidak bertele-tele. Kalau gue perhatiin sih untuk jumlah episode dibatasin, sekitar 20-25 eps. Nah kalau yang kolosal dibatasin sampai 60 eps. Itu sih pandangan pribadi saja.
Jadinya sebagai penonton tidak bosan dengan cerita yang monoton. Nah, ini bedanya dengan di Indonesia, kalau ada satu sinetron yang disuka, produser sengaja membuat episode seeepanjaaang-panjaaangnyaaaa. Mungkin memang menguntungkan buat mereka, tapi kasihan juga sih sama para penontonnya. Kenapa gue bilang gitu, ya karena gue perhatiin yang jadi penonton setia sinetron di indonesia itu para kawula tua, nah kan kasihan deh mereka karena faktor usia itu, maaf-maaf ya keburu tutup usia, jadi mereka bisa saja meninggal dengan rasa penasaran. Hahaha...lebay ya gue, tapi bener loh kekhawatiran gue ini. Serius gue. Jadi mohon deh sama para produser lebih mempertimbangkan lagi jumlah episode sinetron di Indonesia.
Sedangkan kecanduan akan drama korea yg gue idap sekian lama ini sepertinya tidak ada tanda-tanda untuk sembuh. But, it makes me happy =>.
Wednesday, May 12, 2010
Membuat keputusan
Membuat keputusan adalah hal yang tersulit menurut diri gue pribadi, apalagi kalau yang akan dipilih atau diputuskan itu belum tentu adalah yang terbaik. Saat ini gue sedang memikirkan masa depan gue, apakah harus lanjut bekerja di tempat gue sekarang, ataukah gue berhenti tanpa adanya persiapan, tanpa adanya pekerjaan.
Gue butuh uang, keluarga gue butuh uang, gue merasa bersalah kalau gue keluar sekarang, baik sama perusahaan tempat gue bekerja maupun dengan keluarga gue.
Tapi, gue harus buat keputusan.
Baca tarot? Itu hanya permainan gue semata, gue emang suka baca tarot, gue emang percaya ramal-meramal,tapi gue juga ga bisa mengambil keputusan hanya berdasarkan ramalan. Apa yang harus gue lakuin?
Apa gue sholat istikhoroh aja yah?
Bagaimana yah biar gue dapat jawaban yang jelas.
Waduuuhhh bingung.
Tetapi, sebingung-bingungnya gue, sesusah-susahnya gue dan keluarga, entah kenapa gue ga pernah desperate banget. Apa karena gue berkeyakinan kalau semua akan baik-baik saja. Atau karena gue terlalu percaya kalau semua telah diatur Allah SWT. Gue sangat yakin kalau semua sudah diatur sangat sempurna dan berakhir indah.
Tapi proses yang harus dilalui ini, mudah-mudahan gue tegar dan dapat terus meyakini apa yang telah gue yakini selama ini.
Monday, March 29, 2010
Writer
Setahun belakangan gue mulai tertarik dengan dunia tulis-menulis. Pengen banget jadi penulis novel, skenario, berhubung gue tuh suka banget nonton drama dan film, yaa walaupun yg gue tonton banyaknya drama Korea yang ditayangin di TV, dan nonton film dari dvd bajakan, tapi ga da salahnya kan selama hobi gue tersalurkan di jalan yang benar...hahaha...
Alasan gue tambah pengen jadi penulis itu salah satunya karena drama Korea yang gue tonton, judul dramanya tuh On Air, di situ menceritakan seorang penulis drama. Pas banget deh ma yang gue inginkan.
Gue tuh pengen banget terlibat dalam suatu produksi, entah film, sinetron, atau pun iklan, pokoknya suatu hari nanti gue harus menjadi penulis.
Sekarang sih gue mencoba menjalani hidup ni aja dengan profesi gue sekarang sebagai seorang sekretaris.
Tapi suatu saat nanti gue pasti akan menjadi seorang Penulis yang berhasil.
Ngomong-ngomong gue masih penasaran bagaimana caranya menjadi seorang penulis, baik novel maupun skenario...
Alasan gue tambah pengen jadi penulis itu salah satunya karena drama Korea yang gue tonton, judul dramanya tuh On Air, di situ menceritakan seorang penulis drama. Pas banget deh ma yang gue inginkan.
Gue tuh pengen banget terlibat dalam suatu produksi, entah film, sinetron, atau pun iklan, pokoknya suatu hari nanti gue harus menjadi penulis.
Sekarang sih gue mencoba menjalani hidup ni aja dengan profesi gue sekarang sebagai seorang sekretaris.
Tapi suatu saat nanti gue pasti akan menjadi seorang Penulis yang berhasil.
Ngomong-ngomong gue masih penasaran bagaimana caranya menjadi seorang penulis, baik novel maupun skenario...
Being in Love
Hmmmmmm.....selalu dan selalu, klo uda suka seseorang pasti deh perasaan gue ga keruan, emang sih normal. Tapi, da yg sedikit ga normal, gue takut orang yg gue suka itu tahu klo gue tuh suka dia.
Gue tahu itu tuh bodoh banget, klo orang yg gue suka aja ga tahu gue suka ma dia, bagaimana kisah ini berlanjut.....
Takut? Trauma? Penolakan? Bukan orang yg tepat? Yaaa emang kata2 itu yang selalu ada di otak gue...
Yang pasti sih, gue merasa kalo gue tuh bukan kriteria dari orang yang gue suka, bis standar mereka kayakna tinggi banget, dua2 nya eksis di dunia entertain, yaa walaupun mereka belum jadi orang yg terkenal, tapi tetep aja,itu tuh uda buat gue jiper duluan.
Mengibarkan bendera putih sebelom perang, waduh jangan2 jadi ciri gue nih.
Pengen berubah tapi takut berubah, gue ni kayak kura2 yg ga bakal bisa hidup kalo uda keluar dari tempurungnya.
Bedebah...kata2 yg bisa gue ucapkan buat kebodohan gue sendiri.
Entah kapan gue bisa bener2 menyatakan perasaan gue sama orang yg gue suka.
Gue tahu itu tuh bodoh banget, klo orang yg gue suka aja ga tahu gue suka ma dia, bagaimana kisah ini berlanjut.....
Takut? Trauma? Penolakan? Bukan orang yg tepat? Yaaa emang kata2 itu yang selalu ada di otak gue...
Yang pasti sih, gue merasa kalo gue tuh bukan kriteria dari orang yang gue suka, bis standar mereka kayakna tinggi banget, dua2 nya eksis di dunia entertain, yaa walaupun mereka belum jadi orang yg terkenal, tapi tetep aja,itu tuh uda buat gue jiper duluan.
Mengibarkan bendera putih sebelom perang, waduh jangan2 jadi ciri gue nih.
Pengen berubah tapi takut berubah, gue ni kayak kura2 yg ga bakal bisa hidup kalo uda keluar dari tempurungnya.
Bedebah...kata2 yg bisa gue ucapkan buat kebodohan gue sendiri.
Entah kapan gue bisa bener2 menyatakan perasaan gue sama orang yg gue suka.
Wednesday, March 17, 2010
Pengalaman Pertama
Pengalaman pertama kerja itu ada deg-degannya.
Yang pasti pertama kali masuk itu, berasa kayak di planet yang beda, coz, ga tau yang mau kita perbuat tuh apa.
Tapi, so far so good lah. Pengalaman pertama ......
Yang pasti pertama kali masuk itu, berasa kayak di planet yang beda, coz, ga tau yang mau kita perbuat tuh apa.
Tapi, so far so good lah. Pengalaman pertama ......
Subscribe to:
Posts (Atom)