In my 24 years old, I experience this guilty feeling. Yes, this is very guilty because I'm falling in love with someone that shouldn't be. He is a married person, 10 years older than me, has a wife and child. How can be I come in the middle ? Only because he is very kind to me, only because he is smart, the feeling, I mean my feeling grow up.
Before he realizes my feeling and before its grow bigger, I should stop it, stop the feeling.
Because this is to late, and there isn't a start for us, even though we have the same feeling.
His family deserve to happy and I deserve the best one in this world.
It is enough. Good bye my love, it is my honour to have the feeling, to learn more.
New lesson, being mature.
Just Me
Saturday, July 23, 2011
Sunday, January 16, 2011
Ini Itu
Hari ini yang gue lakuin adalah kembali serius belajar bahasa Mandarin disamping patung tanah liat yang belum bisa dicat, jadilah gue memilih tuk belajar.
Astaga, kalau boleh menyesal, gue akan bilang, ya gue menyesal. Kenapa juga dulu gue nggak ambil kuliah sastra Cina, mungkin keinginan gue buat tinggal+belajar+bekerja di luar negeri bisa tercapai, setidaknya selangkah lebih dekat, dan mungkin negara itu adalah Cina.
Walaupun begitu, gue akan berusaha menyemangati diri lagi karena gue yakin satu saat keinginan gue terwujud dan mungkin akan lebih dari yang pernah gue bayangkan.
Maka dari itulah gue belajar lagi bahasa Mandarin, dengan mengulang apa yang pernah dipelajari di Binus Center, Jati Makmur. Ya di tengah kesenggangan gue berhubung belum dapat kerjaan juga, maka inilah saatnya. SEMANGAT.
Selain itu gue juga lagi gemar mempelajari Adobe Photoshop 7.0 karena keinginan gue yang lain adalah mampu dalam membuat desain ataupun animasi. Ya gue ada keinginan untuk meneruskan S1 di bidang sastra dan informatika, kalau bisa sih lebih dari itu.
Walaupun keadaan saat ini sulit, tapi gue yakin semuanya akan indah pada waktunya. Amin.
Love Live ^_^v.
Astaga, kalau boleh menyesal, gue akan bilang, ya gue menyesal. Kenapa juga dulu gue nggak ambil kuliah sastra Cina, mungkin keinginan gue buat tinggal+belajar+bekerja di luar negeri bisa tercapai, setidaknya selangkah lebih dekat, dan mungkin negara itu adalah Cina.
Walaupun begitu, gue akan berusaha menyemangati diri lagi karena gue yakin satu saat keinginan gue terwujud dan mungkin akan lebih dari yang pernah gue bayangkan.
Maka dari itulah gue belajar lagi bahasa Mandarin, dengan mengulang apa yang pernah dipelajari di Binus Center, Jati Makmur. Ya di tengah kesenggangan gue berhubung belum dapat kerjaan juga, maka inilah saatnya. SEMANGAT.
Selain itu gue juga lagi gemar mempelajari Adobe Photoshop 7.0 karena keinginan gue yang lain adalah mampu dalam membuat desain ataupun animasi. Ya gue ada keinginan untuk meneruskan S1 di bidang sastra dan informatika, kalau bisa sih lebih dari itu.
Walaupun keadaan saat ini sulit, tapi gue yakin semuanya akan indah pada waktunya. Amin.
Love Live ^_^v.
Friday, January 14, 2011
Jika Saya Presiden
Saya bukan orang yang nasionalis, saya tidak suka politik. Saya hanya pemimpi.
Mimpi ini terinspirasi dari acara-acara tv yang saya tonton. Mimpi saya jika saya jadi presiden adalah:
1. Membuat asrama untuk para pembantu rumah tangga yang bekerja di luar negeri atau yang dikenal dengan sebutan TKW. Padahal TKW itu tenaga kerja wanita, tetapi konotasinya kenapa jadi pembantu yah. Oke, ini yang akan saya lakukan. Berhubung, melihat kemampuan negara yang belum memadai untuk memberi mereka pekerjaan di negara sendiri, maka satu hal yang bisa saya lakukan sebagai presiden. Saya akan membuat asrama di beberapa lokasi di setiap negara yang menggunakan jasa tenaga kerja Indonesia. Saya akan merubah peraturan di mana para TKW tidak boleh tinggal bersama majikan, jam 5 sore adalah waktu pulangnya mereka. Jadi mudah-mudahan mereka dapat lebih dilindungi.
Cara lainnya, para calon majikan diwajibkan mengikuti tes psikologis untuk mengukur sisi kemanusiaan mereka, selain itu, minimal satu bulan sekali dikirim petugas untuk mengecek mereka. Kalaupun tidak, minimal satu bulan sekali para pekerja wajib melaporkan dirinya ke suatu badan khusus guna mengawasi keselamatan mereka, sehingga pekerja yang tidak melapor dapat segera didatangi untuk mencari tahu alasan ketidakhadiran mereka. Selain itu, adanya tes kesehatan rutin bagi pekerja, minimal tiga bulan sekali. Itu beberapa cara saya sebagai Presiden untuk melindungi warga negaranya yang sedang berjuang, kalau boleh memilih, saya tidak akan membiarkan mereka menjadi budak di negara orang.
2. Membuat area merokok yang nyaman di setiap jalan yang ramai pengguna jalannya. Sehingga orang-orang yang tidak merokok seperti saya dapat bernafas lebih leluasa. Tidak hanya membuat peraturan, tetapi turut serta memberi solusi, sehingga perokok tidak merasa dirugikan. Justru hal itu akan mendidik rasa disiplin dan tenggang rasa mereka.
3. Menyediakan tong sampah dengan radius per 100 meter, sehingga saya tidak perlu lagi mengantongi atau memegang sampah sepanjang perjalanan hingga sampai ke rumah.
Masih menyangkut sampah. Jika saya Presiden saya akan membuat pabrik pengolahan sampah di setiap propinsi atau setiap kota, sehingga sampah basah bisa diolah menjadi pakan ternak atau pupuk organik yang ramah lingkungan. Mendaur ulang sampah kering. Setidaknya dapat mengurangi jumlah sampah, diharapkan dapat meniadakan sampah karena sampah-sampah telah habis diolah. Dengan begitu dapat membantu ibu pertiwi tersenyum karena tidak lagi menghirup aroma sampah.
4. Mewajibkan setiap rumah memiliki listrik dan air bersih. Dengan menggratiskan satu ampere listrik sebesar 75 watt di setiap rumah di wilayah desa terutama. Sehingga para usia sekolah dapat terus belajar di malam hari. Membuat kamar mandi layak di setiap rumah yang memerlukan karena tubuh yang bersih dapat memberikan kesehatan, baik badan maupun jiwa. Penyediaan kamar mandi dibarengi dengan penyediaan air bersih. Gunakan para ilmuwan untuk memikirkan cara penyediaannya. Karena yang saya tahu hanya mengalirkan air dari sumbernya, atau menampung air hujan, atau penggalian air tanah. Mungkin saja para ilmuwan memiliki cara lain, mudah-mudahan air laut yang melimpah pun dapat diketemukan caranya untuk menjadi air tawar yang aman dikonsumsi.
5. Mendirikan satu usaha rumah tangga di setiap kelurahan atau setiap RT kalau bisa. Mungkin menjadi pengrajin atau apalah itu yang penting para ibu rumah tangga dapat memiliki penghasilan sendiri tanpa mengandalkan suami. Terlebih lagi dapat meniadakan jumlah pengangguran di Indonesia.
6. Mengambil alih sektor sumber daya alam yang dimiliki perusahaan-perusahaan asing. Atau menjadi pemilik saham terbesar, setidaknya untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.
Mimpi ini terinspirasi dari acara-acara tv yang saya tonton. Mimpi saya jika saya jadi presiden adalah:
1. Membuat asrama untuk para pembantu rumah tangga yang bekerja di luar negeri atau yang dikenal dengan sebutan TKW. Padahal TKW itu tenaga kerja wanita, tetapi konotasinya kenapa jadi pembantu yah. Oke, ini yang akan saya lakukan. Berhubung, melihat kemampuan negara yang belum memadai untuk memberi mereka pekerjaan di negara sendiri, maka satu hal yang bisa saya lakukan sebagai presiden. Saya akan membuat asrama di beberapa lokasi di setiap negara yang menggunakan jasa tenaga kerja Indonesia. Saya akan merubah peraturan di mana para TKW tidak boleh tinggal bersama majikan, jam 5 sore adalah waktu pulangnya mereka. Jadi mudah-mudahan mereka dapat lebih dilindungi.
Cara lainnya, para calon majikan diwajibkan mengikuti tes psikologis untuk mengukur sisi kemanusiaan mereka, selain itu, minimal satu bulan sekali dikirim petugas untuk mengecek mereka. Kalaupun tidak, minimal satu bulan sekali para pekerja wajib melaporkan dirinya ke suatu badan khusus guna mengawasi keselamatan mereka, sehingga pekerja yang tidak melapor dapat segera didatangi untuk mencari tahu alasan ketidakhadiran mereka. Selain itu, adanya tes kesehatan rutin bagi pekerja, minimal tiga bulan sekali. Itu beberapa cara saya sebagai Presiden untuk melindungi warga negaranya yang sedang berjuang, kalau boleh memilih, saya tidak akan membiarkan mereka menjadi budak di negara orang.
2. Membuat area merokok yang nyaman di setiap jalan yang ramai pengguna jalannya. Sehingga orang-orang yang tidak merokok seperti saya dapat bernafas lebih leluasa. Tidak hanya membuat peraturan, tetapi turut serta memberi solusi, sehingga perokok tidak merasa dirugikan. Justru hal itu akan mendidik rasa disiplin dan tenggang rasa mereka.
3. Menyediakan tong sampah dengan radius per 100 meter, sehingga saya tidak perlu lagi mengantongi atau memegang sampah sepanjang perjalanan hingga sampai ke rumah.
Masih menyangkut sampah. Jika saya Presiden saya akan membuat pabrik pengolahan sampah di setiap propinsi atau setiap kota, sehingga sampah basah bisa diolah menjadi pakan ternak atau pupuk organik yang ramah lingkungan. Mendaur ulang sampah kering. Setidaknya dapat mengurangi jumlah sampah, diharapkan dapat meniadakan sampah karena sampah-sampah telah habis diolah. Dengan begitu dapat membantu ibu pertiwi tersenyum karena tidak lagi menghirup aroma sampah.
4. Mewajibkan setiap rumah memiliki listrik dan air bersih. Dengan menggratiskan satu ampere listrik sebesar 75 watt di setiap rumah di wilayah desa terutama. Sehingga para usia sekolah dapat terus belajar di malam hari. Membuat kamar mandi layak di setiap rumah yang memerlukan karena tubuh yang bersih dapat memberikan kesehatan, baik badan maupun jiwa. Penyediaan kamar mandi dibarengi dengan penyediaan air bersih. Gunakan para ilmuwan untuk memikirkan cara penyediaannya. Karena yang saya tahu hanya mengalirkan air dari sumbernya, atau menampung air hujan, atau penggalian air tanah. Mungkin saja para ilmuwan memiliki cara lain, mudah-mudahan air laut yang melimpah pun dapat diketemukan caranya untuk menjadi air tawar yang aman dikonsumsi.
5. Mendirikan satu usaha rumah tangga di setiap kelurahan atau setiap RT kalau bisa. Mungkin menjadi pengrajin atau apalah itu yang penting para ibu rumah tangga dapat memiliki penghasilan sendiri tanpa mengandalkan suami. Terlebih lagi dapat meniadakan jumlah pengangguran di Indonesia.
6. Mengambil alih sektor sumber daya alam yang dimiliki perusahaan-perusahaan asing. Atau menjadi pemilik saham terbesar, setidaknya untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.
Ga Mau Gue
Parah, masih simpan no gue ternyata. Bikin gemeteran aja.
Gini nih akibatnya karena rasa penasaran. Coba waktu itu gue nggak salah sambung plus gue nggak kopi darat, ga ada nih ceritanya gue dibayang-bayangin orang aneh.
Oke, awalnya gue kirim ucapan Idul Fitri ke teman, eh ternyata malah salah sambung. Karena nggak enak hati, ya gue minta maaf. Nah, berlanjutlah SMS gue sama orang itu.
Dia pikir gue cewek yang ngerjain dia, dia bilang banyak yang ngerjain dia. Nah, karena itulah gue coba buktiin ke orang itu kalau gue benaran gak sengaja dan gak ada niat sama sekali buat ngerjain.
Berlanjutlah SMS, dia mulai deskripsiin dirinya, putih, anak gym, tinggi 175 cm, anak clubbing, bertato. Wah, gue interpretasikan kalau dia ganteng, pantas banyak yang ngerjain.
Eyalah tahu-tahunya pas ketemu kebalikannya. Parah gue ditipu.
Pas ketemuan, gue nggak kabur walaupun gue tahu dia ANCUR, kan gue ingin buktiin kalau gue nggak ngerjain dia.
Untungnya kacamata lensa ungunya yang gede jatuh waktu mau ke McD. Untung jalannya dia lelet kaya siput, mana ada anak nge gym klemer-klemer. Jadilah gue tinggal. HAHAHAY. Kesian deh lu. Eh, di angkot ngelihat pengamen yang jauh lebih cakep daripada dia. Jadi ketawa sendiri. MALU GUE TEPATNYA BISA-BISANYA KETIPU. Mungkin karena gue putus asa dengan perasaan gue tuk Ronnie yang tidak bersambut, jadilah gue membayangkan orang itu lebih daripada Ronnie. Eh, tahu-tahunya seujung kuku pun gak bisa menandingi Ronnie.
Ceritalah gue sama adik laki-laki yang usianya beda cuma 1 tahun dengan gue. Yaah, gue malah diomelin. "Jangan sekali-kali ngelakuin itu lagi," gitu omelnya. Iya, gue nurut, gak akan lagi deh. "Dia bakal SMS lu lagi setelah lihat lu," peringatnya lagi. Selama ini dia nggak pernah memuji gue, apa iya yah. Nah, gue jadi ngarepin orang itu SMS gue lagi, untuk buktiin kata-kata adik gue. Bener ternyata tuh orang SMS lagi dari yang pake no lain dan mengaku ketemu gue dimimpi sampai dia pakai no-nya lagi. Untung gue masih simpen no-nya karena gue nggak mau ditipu lagi. Padahal tuh orang udah bilang kalau no gue udah dihapus pas hari gue ninggalin dia, eh ternyata no gue masih disimpan.
Nah, malam ini ternyata dia sms lagi. Dari yang gue pura-pura nggak bisa bahasa Indonesia sampai tuh orang kesal dan marah-marah, akhirnya dia berhenti juga SMS. Tapi ternyata malam ini tuh orang SMS lagi. Jadilah gue pura-pura jadi pria beristri yang kesal dikejar-kejar cewek padahal no HP baru diganti. Awalnya dia masih usaha buat ngorek gue, tapi gue konsisten. Akhirnya dia berhenti. Entah deh, hari-hari berikutnya bagaimana. Mudah-mudahan tuh orang nggak ganggu gue lagi karena gue jadi keingetan lagi kejadian dulu yang gue takut "dikejar-kejar" teman gue sendiri.
KAPOK KAPOK.
Gini nih akibatnya karena rasa penasaran. Coba waktu itu gue nggak salah sambung plus gue nggak kopi darat, ga ada nih ceritanya gue dibayang-bayangin orang aneh.
Oke, awalnya gue kirim ucapan Idul Fitri ke teman, eh ternyata malah salah sambung. Karena nggak enak hati, ya gue minta maaf. Nah, berlanjutlah SMS gue sama orang itu.
Dia pikir gue cewek yang ngerjain dia, dia bilang banyak yang ngerjain dia. Nah, karena itulah gue coba buktiin ke orang itu kalau gue benaran gak sengaja dan gak ada niat sama sekali buat ngerjain.
Berlanjutlah SMS, dia mulai deskripsiin dirinya, putih, anak gym, tinggi 175 cm, anak clubbing, bertato. Wah, gue interpretasikan kalau dia ganteng, pantas banyak yang ngerjain.
Eyalah tahu-tahunya pas ketemu kebalikannya. Parah gue ditipu.
Pas ketemuan, gue nggak kabur walaupun gue tahu dia ANCUR, kan gue ingin buktiin kalau gue nggak ngerjain dia.
Untungnya kacamata lensa ungunya yang gede jatuh waktu mau ke McD. Untung jalannya dia lelet kaya siput, mana ada anak nge gym klemer-klemer. Jadilah gue tinggal. HAHAHAY. Kesian deh lu. Eh, di angkot ngelihat pengamen yang jauh lebih cakep daripada dia. Jadi ketawa sendiri. MALU GUE TEPATNYA BISA-BISANYA KETIPU. Mungkin karena gue putus asa dengan perasaan gue tuk Ronnie yang tidak bersambut, jadilah gue membayangkan orang itu lebih daripada Ronnie. Eh, tahu-tahunya seujung kuku pun gak bisa menandingi Ronnie.
Ceritalah gue sama adik laki-laki yang usianya beda cuma 1 tahun dengan gue. Yaah, gue malah diomelin. "Jangan sekali-kali ngelakuin itu lagi," gitu omelnya. Iya, gue nurut, gak akan lagi deh. "Dia bakal SMS lu lagi setelah lihat lu," peringatnya lagi. Selama ini dia nggak pernah memuji gue, apa iya yah. Nah, gue jadi ngarepin orang itu SMS gue lagi, untuk buktiin kata-kata adik gue. Bener ternyata tuh orang SMS lagi dari yang pake no lain dan mengaku ketemu gue dimimpi sampai dia pakai no-nya lagi. Untung gue masih simpen no-nya karena gue nggak mau ditipu lagi. Padahal tuh orang udah bilang kalau no gue udah dihapus pas hari gue ninggalin dia, eh ternyata no gue masih disimpan.
Nah, malam ini ternyata dia sms lagi. Dari yang gue pura-pura nggak bisa bahasa Indonesia sampai tuh orang kesal dan marah-marah, akhirnya dia berhenti juga SMS. Tapi ternyata malam ini tuh orang SMS lagi. Jadilah gue pura-pura jadi pria beristri yang kesal dikejar-kejar cewek padahal no HP baru diganti. Awalnya dia masih usaha buat ngorek gue, tapi gue konsisten. Akhirnya dia berhenti. Entah deh, hari-hari berikutnya bagaimana. Mudah-mudahan tuh orang nggak ganggu gue lagi karena gue jadi keingetan lagi kejadian dulu yang gue takut "dikejar-kejar" teman gue sendiri.
KAPOK KAPOK.
Tuesday, January 11, 2011
Payah deh
Berangkat pk. 12.30, naik angkot 19 seperti Sabtu lalu di mana gue tes psikometri. Dalam hati gue berdoa sampai UI jam setengah dua. Ternyata benar, doa gue terkabul, harusnya sih gue sampai lebih cepat. Berhubung gardu Universitas Gunadarma kelewat dan gue sampai Margo City Depok, jadilah gue harus puter balik, naik angkot 19 lagi. Doa gue terkabul dengan pengorbanan Rp. 2.500,- yang terbuang begitu saja. Coba gue nggak doa macam-macam. Sampai lebih cepat dan tidak buang-buang uang.
Setelah menunggu setengah jam bersama dua teman, akhirnya tibalah saat wawancara. Perempuan yang mewawancarai, baik sih, tapi tetap saja tidak menjamin gue untuk lolos. Oke, pulang dan pasrah pada hasilnya. Diterima Alhamdulillah, tidak diterima ya cari lagi. Berjuang.
Teman gue mana nih, sms gue yang mau pulang bareng, lebih tepatnya numpang mobilnya kok tidak ada balasan. Ibunya juga tidak ada di depan. Jangan-jangan sudah pulang. Jadilah gue menggunakan jasa ojek. "Bang ke Gunadarma, yang ada jembatannya itu", begitu pesan gue. Eh, tapi tuh abang ojek budek atau bodoh sih, kok gue dibawa ke rute yang beda. "Bang kok jalannya beda? Saya tadi bayar ojek 5 ribu dari Gunadarma." "Gunadarma sih di sana," kata tukang ojek sambil menunjuk arah berlawanan. Lah, nih abang gimana, tidak nyambung ternyata. Bener-Bener deh, 'JAKA SEMBUNG NAIK OJEK', ga nyambung jek. Akhirnya naik angkot 112 deh, lewat Cijantung. Payah, gue salah apa ya hari ini. Apa gue disumpahin orang yang tadi gue suruh turun dari angkot yang lagi menunggu penumpang gara-gara asap rokoknya mengganggu. Ah, tapi sepertinya bukan karena itu. Mungkin gara-gara gue membatin nyokap yang sudah cerewet tadi siang, habis ditanya terus kapan berangkat, kan bosen ngedengar terus-terusan. Tapi emang sih, gue tetap salah, kan maksud nyokap baik.
Untung sih, ternyata lewat jalur yang ini pun tetap sama, hanya butuh satu jam. Hitung-hitung tahu jalur baru.
Setelah menunggu setengah jam bersama dua teman, akhirnya tibalah saat wawancara. Perempuan yang mewawancarai, baik sih, tapi tetap saja tidak menjamin gue untuk lolos. Oke, pulang dan pasrah pada hasilnya. Diterima Alhamdulillah, tidak diterima ya cari lagi. Berjuang.
Teman gue mana nih, sms gue yang mau pulang bareng, lebih tepatnya numpang mobilnya kok tidak ada balasan. Ibunya juga tidak ada di depan. Jangan-jangan sudah pulang. Jadilah gue menggunakan jasa ojek. "Bang ke Gunadarma, yang ada jembatannya itu", begitu pesan gue. Eh, tapi tuh abang ojek budek atau bodoh sih, kok gue dibawa ke rute yang beda. "Bang kok jalannya beda? Saya tadi bayar ojek 5 ribu dari Gunadarma." "Gunadarma sih di sana," kata tukang ojek sambil menunjuk arah berlawanan. Lah, nih abang gimana, tidak nyambung ternyata. Bener-Bener deh, 'JAKA SEMBUNG NAIK OJEK', ga nyambung jek. Akhirnya naik angkot 112 deh, lewat Cijantung. Payah, gue salah apa ya hari ini. Apa gue disumpahin orang yang tadi gue suruh turun dari angkot yang lagi menunggu penumpang gara-gara asap rokoknya mengganggu. Ah, tapi sepertinya bukan karena itu. Mungkin gara-gara gue membatin nyokap yang sudah cerewet tadi siang, habis ditanya terus kapan berangkat, kan bosen ngedengar terus-terusan. Tapi emang sih, gue tetap salah, kan maksud nyokap baik.
Untung sih, ternyata lewat jalur yang ini pun tetap sama, hanya butuh satu jam. Hitung-hitung tahu jalur baru.
Friday, January 7, 2011
Recruitment BI
Today, around 4 p.m. I get a recruitment test for Bank of Indonesia (BI).
I've dreamed to work in the central bank in Indonesia when I pass the building with transjakarta.
It will be great if me can be one of the important staff there, maybe as a secretary or more than that. Getting work in BI is very cool.
Actually now, I'm in middle of nowhere, one side I want to be a secretary in big company to show to all my friends that I am good, also to make my parents proud of me because they want me to work in good company, so my life will be ensured.
But, in another side, my desire to work in film production is too strong, so I'm confused.
Eventhough my faith to get a secretary job is difficult, but at least I'm confidence becoming a good secretary because I have studied in secretarial major. Then, in film, I don't have any idea about it. What should do? What can I do? Zero, None. But, one thing that I know is I love film or drama production, I want to get involved in it. I just need an opportunity to work and learn in a production house or in film production. I believe I can be good in it. Perhaps the best. Because I'm interesting about whole thing in film. The scenario, the director, The sound systems, The picture, The wardrobe, The make up, The music, The lightning, The acting, The animation. The whole thing.
So that, if I pass the recruitment test in Bank Indonesia, I will keep my dream for film, and one day after I can satisfy my parents I will reach my dream of film.
I've dreamed to work in the central bank in Indonesia when I pass the building with transjakarta.
It will be great if me can be one of the important staff there, maybe as a secretary or more than that. Getting work in BI is very cool.
Actually now, I'm in middle of nowhere, one side I want to be a secretary in big company to show to all my friends that I am good, also to make my parents proud of me because they want me to work in good company, so my life will be ensured.
But, in another side, my desire to work in film production is too strong, so I'm confused.
Eventhough my faith to get a secretary job is difficult, but at least I'm confidence becoming a good secretary because I have studied in secretarial major. Then, in film, I don't have any idea about it. What should do? What can I do? Zero, None. But, one thing that I know is I love film or drama production, I want to get involved in it. I just need an opportunity to work and learn in a production house or in film production. I believe I can be good in it. Perhaps the best. Because I'm interesting about whole thing in film. The scenario, the director, The sound systems, The picture, The wardrobe, The make up, The music, The lightning, The acting, The animation. The whole thing.
So that, if I pass the recruitment test in Bank Indonesia, I will keep my dream for film, and one day after I can satisfy my parents I will reach my dream of film.
Thursday, January 6, 2011
Being a writer
After seeing a tv show about writers, one of them is JK Rowling, Harry Potter's author. I love her imagination. I am a writer also. Beginner.
Deep in my heart, I state to myself I can be a good writer also.
Now, I start to write a story, drama, romance novel. But, I'm getting stuck, can't get idea to continue my writing. I upset with myself if I get in this situation. Coz I have written several stories but always get in this case. Confuse to continue. You know what, despite continue my stories I always get new idea. Eventually, I write 3 pages now of my new story.
I know there is no coincidence, perhaps all my stories can go to the last page. At least one of them can be a best seller. Let's see.
Deep in my heart, I state to myself I can be a good writer also.
Now, I start to write a story, drama, romance novel. But, I'm getting stuck, can't get idea to continue my writing. I upset with myself if I get in this situation. Coz I have written several stories but always get in this case. Confuse to continue. You know what, despite continue my stories I always get new idea. Eventually, I write 3 pages now of my new story.
I know there is no coincidence, perhaps all my stories can go to the last page. At least one of them can be a best seller. Let's see.
Subscribe to:
Posts (Atom)